Anatomi tubuh kiper: Inilah yang membuat Buffon menjadi yang terbaik.

Berdasarkan aksi heroik terbaru Buffon melawan Manchester City di Liga Champions Selasa malam, hari itu adalah jauh melampui batas.

"Jika dia bukan kiper terbaik dalam sejarah, maka dia pasti di posisi tiga," kata bos Bianconeri Massimiliano Allegri

Sepak bola dunia telah diberkati dengan banyak netminders tingkat tinggi selama dekade terakhir atau lebih, termasuk Manuel Neuer, Oliver Kahn dan Iker Casillas, dan beberapa nama.

"Buffon berada di paling atas dan Neuer bahkan tidak bisa mengikat tali sepatunya," adalah pendapat yang sedikit berlebihan dari mantan kiper Italia Enrico Albertosi.

Sementara yang mungkin akan terlalu jauh, tidak ada yang perlu diperdebatkan fakta bahwa pada 37 tahun, tujuh bulan dan 21 hari dalam hidupnya ia terlihat semakin baik yang terlihat selama ini.

"Untuk apa ia di ciptakan?, " kata pelatih kiper pertama yang pernah menjadi pelatihnya di Parma, Villliam Vecchi. "Dia lahir untuk melakukan hal ini."

Sudah jelas, bahkan kemudian Buffon adalah sesuatu yang istimewa, dan itu adalah pendapat yang bahkan telah didukung oleh ilmu pengetahuan.

"Buffon jelas berlatih lebih baik dari semua yang lain, tetapi dalam dirinya ada koordinasi bawaan yang beberapa orang lain juga memiliki," adalah pendapat Arsenio Veicsteinas, seorang dokter olahraga dan kepala fisiologi di University of Milan.

Tubuhnya, pelipisnya juga dan bagian yang paling penting dari anatomi sebagai seorang penjaga gawang, tangan, membuatnya sempurna untuk posisi itu, menurut ahli lain.

"Pegangan (cengkraman) yang ia memiliki sangat kuat," kata Gianluca Melegati yang sebelumnya adalah kepala staf medis di tim rugby Italia dan bekerja dengan AC Milan. "Akan sulit untuk melihat dia menyelamatkan tembakan yang akan menekuk atau menyakiti tangannya."

Penglihatan Buffon juga telah mendapat pujian dari para ahli dengan ahli bedah saraf Giovanni Broggi menunjukkan bahwa ini bisa dibilang ia bisa menjadi lambang terbesar Carrara bagi Italia.

"Untuk waktu yang dibutuhkannya untuk bereaksi setelah matanya telah mengirim impuls ke otak, ia ada di bagian paling atas," Broggi menjelaskan. "Dia bisa menilai lintasan dan kecepatan bola dalam waktu yang sangat singkat."

Adapun otot-ototnya, Veicsteinas percaya bahwa ia menempatkan atlet lainnya pada usia sama namun begitu hebatnya legenda Azzurri terlihat sebelum ia.

"Ada penurunan sedikit dalam reaktivitas otot di Buffon," tambahnya. "Bahkan, dia mungkin pada usia 25-tahun."

Adapun kekuatan mental kiper, bahkan mereka di sisi lain dari kesenjangan kota Turin tidak bisa membantu tetapi memegang tangan mereka dan mengakui bahwa manusia adalah sesuatu yang istimewa.

 
 "Saya seorang penggemar Torino dan bagi saya, dia ... terlalu kuat," tersenyum mantan psikolog olahraga Granata Vincenzo Prunelli. "Dia memiliki kekuatan besar dan tampaknya bagi saya bahwa ia memberikan ketenangan pikiran untuk orang di sekitarnya.

"Dia tidak pernah takut gagal."

Pada usia 37, hebat dari masa lalu seperti Sepp Maier dan Gordon Banks sudah berada di penurunan performa dalam karir masing-masing tapi itu adalah tuduhan yang tidak dapat ditujukan pada Buffon.

Ditambah, masih ada banyak baginya untuk mencapai yang lebih dalam permainan.

Dia tetap tak diragukan lagi pilihan pertama untuk Italia, sangat ingin bermain di final Liga Champions lagi dan turnamen Piala Dunia serta mencapai caps 1.000 pertandingan dalam karirnya.